teknik rekayasa jaringan
buku teknik rekayasa jaringan

Meski masih terbatas, penelitian untuk mengembangkan sel punca atau stem cell sudah berjalan. Sel dalam tubuh manusia yang memiliki kemampuan istimewa untuk memperbarui atau meregenerasi dirinya dan berdiferensiasi menjadi sel lain. Sel yang diambil dari tubuh manusia ini bermanfaat untuk melakukan teknik rekayasa jaringan.

Penulis yang memang sejak lama meneliti sel punca mengembangkan teknik tersebut untuk pasien dengan penyakit tertentu. Adanya kegagalan penyembuhan jaringan karena karakteristik jaringan itu sendiri atau akibat faktor diluar jaringan tubuh membuat pasien sulit untuk ditolong.

Menurut penulis, beberapa jaringan memang tidak memiliki kemampuan penyembuhan dan regenerasi. Jika tubuh ini terserang penyakit maka dia tidak dapat melakukan proses penyembuhan. Beberapa contohnya yakni jaringan tulang rawan sendi lutut dan kasus diabetes.

untuk permasalahan pertama jaringan itu memang tidak memiliki pembunuh darah sehingga tak mampu bergenerasi. Bila jaringan sakit, dia tidak bisa sembuh sehingga terapi konvensional akan gagal. Biasanya, berakhir dengan penggantian sendi lutut

Kasus berikutnya yakni fungsi jaringan yang terganggu akibat penyakit. Salah satu contohnya adalah luka diabetes. Tingginya kadar glukosa darah bisa menurunkan kemampuan regenerasi sel dan jaringan. Luka pun menjadi sulit untuk sembuh. Apabila kondisi ini mengancam nyawa maka dilakukan amputasi.

Untuk menghindari solusi medis tersebut, penulis mengembangkan teknik rekayasa jaringan untuk menyembuhkan penyakit. Teknik ini menjadi metode kedokteran baru selain tindakan medis dan bedah yang selama ini sudah digunakan kalangan medis untuk penyembuhan penyakit. Teknik ini pun diharapkan bisa menyembukan harapan baru bagi penyakit yang selama ini sulit disembuhkan.

 182 total views,  1 views today