Cacar air atau varisela memang merupakan penyakit anak-anak yang sudah ratusan tahun dikenal orang. Diawali dengan gejala melemahnya kondisi tubuh, pusing, demam yang kadang-kadang diiringi batuk dalam waktu 24 jam timbul bintik-bintik yang berkembang menjadi ’lesi’ (mirip kulit yang terangkat karena terbakar) dan terakhir menjadi benjolan-benjolan kecil yang berisi cairan.

Sekitar 250-500 benjolan akan timbul menyebar di seluruh bagian tubuh, tidak terkecuali pada muka, kulit kepala, mulut bagian dalam dan mata. Namun dalam waktu kurang dari seminggu, ’lesi’ ini akan mengering dan bersamaan dengan itu terasa gatal. Dalam waktu 1-3 minggu bekas pada kulit yang mengering akan terlepas.

Virus varisela zoster penyebab penyakit cacar ini berpindah dari satu orang ke orang lain melalui percikan ludah yang berasal dari batuk atau bersin penderita yang diterbangkan melalui udara atau kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi. Virus ini masuk ke tubuh manusia melalui paru-paru dan tersebar ke bagian tubuh melalui kelenjar getah bening. Setelah 14 hari virus menyebar dengan pesatnya ke jaringan kulit.

Ibu hamil termasuk dalam kelompok orang sakit dewasa yang rentan terhadap penyakit ini apabila dimasa mudanya belum mengalaminya. Bagi ibu hamil dengan usia kehamilan 1-3 bulan bisa terjadi komplikasi terhadap janin bayi seperti keguguran dan  kelahiran mati. Namun prosentase ibu hamil penderita cacar air yang mendapat komplikasi ini masih rendah.

Sekarang ini telah dikembangkan vaksin pencegah cacar ini. Vaksin ini berisi virus varisela yang telah dilemahkan.

Begitu ditemukan gejala pertama, penderita hendaknya diisolasi selama 5-6 hari dan diteruskan hingga terjadi proses pengeringan. Jadi untuk anak, sementara dianjurkan tidak ke sekolah sampai ’lesi’ mengering dan mengelupas. Saat terjadi proses pengeringan inilah cacar air dengan mudah menular pada orang lain.

Untuk pencegahan penularan terutama pada bayi atau ibu hamil yang belum pernah terinfeksi, jauhkan mereka dari penderita paling tidak selama 21-28 hari.

(Disadur dari beberapa sumber)

*Oleh : dr. Jupriah (Dokter Umum RB dan PBDS Al – Fauzan)

 196 total views,  1 views today