Kehamilan memang membahagiakan, namun kita perlu juga waspada. Ada beberapa kondisi kehamilan yang masuk dalam klasifikasi Risiko Tinggi. Penyebab sebuah kehamilan digolongkan risiko tinggi bisa berasal dari ibu, janin, atau faktor lain. Tidak semua golongan risiko tinggi itu diketahui dari awal. Bisa saja yang tadinya risiko rendah kemudian dalam perjalanannya berubah menjadi risiko tinggi. Inilah pentingnya melakukan Pemeriksaan Ante Natal (PAN = kontrol kehamilan) yang rutin.
PAN paling minimal yang dianjurkan Kemenkes adalah 4 kali, yakni satu kali di trimester 1, satu kali di trimester 2, dan dua kali di trimester 3. Namun apabila memungkinkan, PAN standar adalah sesuai usia kehamilan, yakni :
– Usia kehamilan 0 – 28 pekan : satu kali dalam satu bulan
– Usia kehamilan 29 – 36 pekan : satu kali dalam 2 pekan
– Usia kehamilan 37 – lahir : satu kali dalam 1 pekan
Bila kehamilan anda tergolong risiko tinggi (lihat daftar di bawah), anda perlu melakukan pemeriksaan antenatal dengan lebih disiplin dan senantiasa mengomunikasikan setiap keluhan kepada dokter. Beberapa jenis kehamilan risiko tinggi mengharuskan anda bersalin dengan bantuan dokter dan dilaksanakan di sarana kesehatan dengan fasilitas operasi/ RS.
Jenis kehamilan risiko tinggi
Faktor IBU :
1. Kehamilan pada usia di atas 35 tahun atau di bawah 18 tahun
2. Kehamilan pertama setelah 3 tahun atau lebih pernikahan
3. Kehamilan kelima atau lebih
4. Kehamilan dengan jarak antara di atas 5 tahun/kurang dari 2 tahun
5. Tinggi badan ibu kurang dari 145 cm dan ibu belum pernah melahirkan
bayi cukup bulan dan berat normal
6. Kehamilan dengan penyakit (Hipertensi, Diabetes, Tiroid, Jantung, Paru,
Ginjal, dan penyakit sistemik lainnya)
7. Kehamilan dengan keadaan tertentu (mioma uteri, kista ovarium)
8. Kehamilan dengan anemia (Hb kurang dari 10,5 gr%)
9. Kehamilan dengan riwayat bedah sesar sebelumnya
Faktor JANIN :
1. Kelainan letak janin (sungsang, lintang, oblique/diagonal, presentasi
muka)
2. Janin besar (taksiran lebih dari 4000 gram)
3. Janin ganda (kembar)
4. Janin dengan PJT (pertumbuhan janin terhambat)
5. Janin kurang bulan (Prematur)
6. Janin dengan cacat bawaan/kelainan kongenital
7. Janin meninggal dalam rahim
LAIN-LAIN
1. Ketuban pecah dini (ketuban pecah dan tidak diikuti dengan
tanda-tanda persalinan)
2. Perdarahan antepartum (sebelum bayi lahir)
3. Plasenta Previa (plasenta menutupi jalan lahir)
198 total views, 1 views today
Recent Comments