Pertanyaan :

Assalamualaikum.

dr.prita, saya mau bertanya masalah imunisasi, beberapa waktu yang lalu saya membaca di majalah thibbun nabawi mengenai imunisasi, di situ dijelaskan bahwa imunisasi merupakan konspirasi yahudi untuk melemahkan umat, dan imunisasi itu sendiri pertama kali didanai oleh tokoh yahudi selain itu imunisasi itu sendiri dibuat dari media haram seperti babi dan sel vero, saya khawatir karena sekarang juga saya sedang hamil bulan.

Mohon penjelasannya. Jazakallah

alifahxxx@ymail.com

 

Jawaban :

Assalaamu’alaikum wr. Wb

Ibu Alifah yang saya hormati, adanya beberapa pihak yang tidak setuju dengan program imunisasi memang sudah sejak lama.  Bahkan pertentangan tersebut  sudah ada semenjak vaksinasi pertama kali ditemukan, yaitu vaksin cacar untuk penyakit variola.  Penyakit variola (bukan varicella = cacar air) ini sekarang sudah dinyatakan tereradikasi dari muka bumi (Insya Allah), setelah program vaksinasi cacar digencarkan.

Faktanya, banyak penyakit yang sudah bisa dikendalikan bahkan hampir lenyap di bumi Indonesia dengan adanya vaksinasi.  Contohnya, polio.   Demikian juga beberapa penyakit yang lain, yang saya yakin ibu juga belum pernah menemuinya sampai saat ini, misalnya batuk rejan (pertusis).  Sedangkan difteri, secara tiba-tiba menjadi KLB di daerah Jawa Timur pada 2011 ini.

Dengan melakukan imunisasi, terutama LIL (Lima Imunisasi dasar Lengkap),  maka kita tidak hanya bertanggungjawab terhadap anak sendiri namun juga terkandung tanggungjawab sosial.  Mengapa demikian? Karena dengan tidak sakitnya anak kita berarti kita ikut menghambat/memutus rantai penularan sebuah penyakit.  Perlu diketahui bahwa PD3I   (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi) adalah penyakit yang sangat mudah menular dan mempunyai komplikasi yang serius.

Adapun isu-isu bahwa vaksin dibuat dari media babi, monyet, dan sebagainya, hal itu sudah dibantah pihak biofarma sebagai penyedia vaksin.  Silakan buka link berikut http://www.biofarma.co.id/index.php/detil/items/470.html

Juga merupakan tantangan bagi kalangan ilmuwan muslim untuk terus menyempurnakan vaksin ini sehingga tercapai keamanan dan kehalalan yang optimal.

Namun bagaimana pun juga keputusan untuk melakukan vaksinasi atau tidak terpulang kepada orang tuanya masing, setelah melakukan berbagai pertimbangan yang matang.

 

Wallahu a’lam.

Wassalaamu’alaikum wr. wb

dr. Prita Kusumaningsih, SpOG

 238 total views,  1 views today