Jakarta, Insulin merupakan hormon yang dikeluarkan oleh sel beta pankreas. Hormon ini dikeluarkan sebagai respons kenaikan gula dalam darah seseorang. Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta dari pankreas dianalogikan sebagai anak kunci yang akan membuka pintu sel sehingga gula yang dikonsumsi, dapat masuk ke dalam sel, dan dapat diubah menjadi tenaga. Bila insulin tidak ada, atau sedikit maka gula tidak bisa masuk ke dalam sel, maka glukosa/gula tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga glukosa akan tetap di dalam pembuluh darah yang artinya kadar glukosa atau gula dalam darah meningkat. Pada pasien diabetes yang diberikan insulin, insulin diberikan untuk menyerupai insulin yang ada dalam individu normal.
Bagaimana penyimpanan insulin yang benar? Insulin yang belum digunakan akan disimpan dalam lemari pendingin, namun tidak sampai membeku. Ketika insulin sudah digunakan, cara penyimpanan disesuaikan degan masing-masing merek atau pabrik pembuatnya. Jarum pena insulin tidak boleh terpasang saat menyimpan insulin, karena ketika suhu pena insulin menjadi dingin, udara dari luar dapat masuk melalui jarum ke dalam pena dan ketika suhu menjadi panas insulin dapat keluar melalui jarum, yang akan mempengaruhi dosis insulin yang akan disuntikkan. Saat kamu bepergian, pastikan pena insulin disimpan dalam container yang layak (cool box). Insulin jangan ditinggal di dalam mobil.
Dimana saja insulin dapat disuntikkan dalam tubuh kita? Insulin dapat disuntikkan dengan cara Subkutan, pada area perut sekitar pusar ke samping, kedua lengan atas bagian luar, atau kedua paha bagian samping luar. Ketika melakukan suntik, rotasi penyuntikkan sangat dianjurkan untuk memastikan penyerapan obat secara optimal dan konsisten. Dan setelah melakukan suntik insulin, dilarang menggosok, memijat, atau menekan dengan kuat daerah bekas penyuntikkan. Bagaimana dengan wanita hami? Pada wanita hamil trimester pertama, Lokasi penyuntikkan insulin khususnya pada perut sama seperti pasien non hamil. Pada trimester kedua, penyuntikkan insulin dilakukan di sisi samping perut, dan pada trimester ketiga kehamilan, suntik insulin dapat dilakukan di sisi samping perut dengan cara teknik cubit. Opsi lain yang dapat dilakukan adalah pasien dapat menyuntik di paha, lengan atas bagian belakang, atau sisi samping perut dekat pinggang.
Bagaimana Teknik penyuntikkan insulin? Tusukkan jarum ke dalam kulit dengan cepat pada sudut 90o terhadap bidang yang akan disuntik. Tekan piston perlahan hingga indikator dosis menunjukkan angka “0”. Posisi pena insulin harus sedemikian rupa sehingga jendela dosis terlihat oleh penyuntik. Bagi para penyandang diabetes, jarum dapat dibuang ke dalam wadah pembuangan sederhana khusus jarum yang aman, misal bekas kaleng susu atau bekas kaleng biskuit. Setelah wadah pembuangan jarum tersebut penuh, wadah dapat diserahkan ke rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan terdekat, untuk dihancurkan. Menggunakan jarum pena insulin secara berulang-ulang dapat meningkatkan rasa nyeri dan risiko lipohipertrofi pada pasien. Lipohipertrofi merupakan penumpukkan lemak di bawah permukaan kulit yang teraba sebagai benjolan yang menyerupai karet.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan bagi penyandang diabetes yang menyuntikkan insulin adalah risiko terjadinya hipoglikemia. Hipoglikemia adalah kadar gula darah < 70 mg/dL. Cara mencegah terjadinya hipoglikemia diantaranya ; pastikan menyuntiik sesuai dosis yang disarankan, pastikan makan sesuai dengan waktu yang disarankan, dan lakukan teknik menuntik insulin dengan benar.
Ditulis oleh : dr. Nandika Nurfitria, Sp.PD
14 total views, 1 views today
Recent Comments