Pertanyaan :

assalamu alaikum

dr prita saya mw tanya apakah kb bisa gk punya anak

 

Jawaban :

Wa’alaikum salaam wr. Wb.

Ibu Maya yang baik,

Sebenarnya pertanyaan ibu bisa ditafsirkan dengan berbagai macam versi.  Tapi saya ingin menjwabnya secara mendasar saja.

Tujuan KB sebenarnya adalah untuk mengatur jarak antar kehamilan dan persalinan sehingga ibu berkesempatan untuk memulihkan diri setelah menjalani kehamilan dan persalinan terdahulu.  Di samping itu, ada tugas lain yaitu menyusui bayi sampai dengan usia 2 tahun.  Kedua tugas berat namun mulia ini perlu dilaksanakan sebaik-baiknya dengan kondisi fisik ibu yang prima.  Sehingga disarankan selama 2 tahun masa penyusuan tidak diselingi dengan kehamilan.

 

Untuk mencapai tujuan tersebut seorang ibu bisa menggunakan alat kontrasepsi atau menjalankan metode tertentu agar tidak terjadi kehamilan untuk waktu yang diinginkan.  Berbagai macam alat kontrasepsi bisa digunakan, baik yang mengandung hormon maupun yang tanpa kandungan hormon.  Semua jenis alat kontrasepsi sudah dirancang agar kesuburan bisa pulih dengan cepat.   Namun terkadang,  terutama alat kontrasepsi yang mengandung hormon tunggal, perlu waktu untuk memperoleh kembali kesuburan tersebut.

 

Disamping itu dikenal juga metode kontrasepsi mantap (kontap) yang bersifat permanen, yaitu untuk mengakhiri kesuburan, baik untuk suami maupun untuk istri.  Inilah yang dikenal dengan metode sterilisasi, yaitu tubektomi atau ligasi tuba untuk wanita, dan vasektomi untuk kaum pria.  Metode kontap ini hanya dilakukan atas indikasi medis yang tepat.  Dari MUI pun belum menyatakan bahwa metode ini halal dilakukan, kecuali atas indikasi medis tersebut.

Di atas semua itu, ada Allah yang bersifat Mahapencipta dan Mahaberkehendak.  Apa pun jenis kontrasepsi yang digunakan, tidak menjamin bahwa 100% tidak bakal terjadi kehamilan.  Cukup sering kita dengar adanya berbagai kasus ‘kebobolan’, misalnya hamil dengan AKDR, hamil padahal masih minum pil, atau bahkan hamil setelah sekian tahun menjalani sterilisasi.  Wallahua’lam.

dr. Prita Kusumaningsih, SpOG

 

 243 total views,  1 views today