(Jakarta) Walikota Kotamadya Jakarta Timur Drs. Bambang Musyawardana, M.Si meresmikan pembangunan jembatan penyebrangan orang dan kendaraan yang dibangun atas inisiatif Rumah Sakit Umum (RSU) Al Fauzan, Jumat (20/5). Didampingi oleh Pengawas RSU Al Fauzan Dr. dr. Basuki Supartono, SpOT, FICS, MARS, dan Direktur RSU Al Fauzan dr. Prita Kusumaningsih, SpOG beserta segenap manajemen, Walikota melakukan pengguntingan pita dan penanda tanganan batu prasasti yang bakal beroperasinya jembatan secara resmi berlokasi di Jalan Pedati, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Jembatan yang terbentang sepanjang 24 meter diatas kali Baru sudah bisa digunakan para pasien RSU Al Fauzan untuk langsung memasuki pintu masuk gedung rumah sakit tanpa harus memutar dari Pasar Induk Kramat Jati maupun dari perempatan lampu merah Pasar Rebo. Selain itu, jembatan yang pembangunannya memakan waktu lebih dari satu setengah tahun tersebut juga membantu memudahkan warga sekitar untuk kemudahan akses keluar masuk ke jalan Raya Bogor.
Walikota Bambang Musyawardana sangat mengapresiasi seluruh jajaran RSU Al Fauzan atas berdirinya jembatan yang bukan hanya untuk orang melainkan bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Selain berbangga kepada manajemen RSU Al Fauzan atas pembangunan jembatan, Walikota juga berharap kesuksesan kepada RSU AL Fauzan di masa depan dalam melayani kesehatan masyarakat.
Di era globalisasi seperti sekarang, diantara persaingan antar penyelenggara pelayanan kesehatan dengan banyaknya rumah sakit swasta yang telah berdiri dan modern, membuat RSU Al Fauzan harus lebih bebenah diri baik dari SDM maupun sarana dan prasarana yang mendukung meningkatnya pelayanan di rumah sakit ini. Saat ini, pihak rumah sakit sedang menempuh proses akreditasi agar segera dapat melayani pasien dengan JKN (BPJS Kesehatan).
Sementara itu, Pengawas RSU Al Fauzan Dr. dr. Basuki Supartono, SpOT, FICS, MARS mengucapkan rasa syukur telah berdirinya jembatan yang menghubungkan jalan Raya Bogor dengan gedung RSU Al Fauzan yang bisa digunakan pasien rumah sakit saat berobat dan warga sekitar. Dr. Basuki juga berterimakasih kepada semua pihak yang turut membantu mewujudkan pembangunan jembatan yang telah memberikan kemudahan akses.
Dr. Basuki menambahkan pembangunan jembatan yang menelan biaya sekitar Rp 1,5 miliar itu murni dari kantong manajemen rumah sakit sendiri, bukan dari bantuan pemerintah. Meski sudah membiayai pembangunan jembatan, manajemen rumah sakit tidak mengenakan pungutan kepada setiap kendaraan warga sekitar yang melintas jembatan.
Di sela-sela peresemian jembatan, manajemen RSU Al Fauzan juga menggelar syukuran karena telah mendapatkan izin tetap operasional RSU Kelas D dari Kepala Badan Pelayanan Terpadu satu Pintu (BPTSP) yang berarti telah memiliki legalitas untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.
Oleh karena itu, RSU Al Fauzan yang telah memiliki kurang lebih 100 orang SDM medis dan non medis akan terus memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan visi RSU Al Fauzan yakni untuk mewujudkan rumah sakit sesuai syariah yang terbaik di Jakarta Timur pada tahun 2018 dan terbaik di DKI Jakarta pada tahun 2020 sebagai sarana beribadah dan dakwah untuk kesejahteraan bersama.[]
204 total views, 1 views today
Recent Comments