Ketika menyampaikan diagnosa “kurang enak” pada pasangan suami istri terkait dengan kehamilan yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi, maka reaksi pertama pada umumnya adalah “Kok bisa terjadi? Apa Penyebabnya?” “Apa ini gara-gara makanan atau karena saya naik motor?
Hanya sebagian kecil yang menanyakan “Lalu apa tindakan selanjutnya?”

Pertanyaan itu wajar belaka. Cuma menjawabnya yang sulit. Bukan apa-apa, hal-hal yang diduga dan didakwa sebagai penyebab sebuah kehamilan tidak berlanjut – hatta pada usia yang masih sangat muda – itu sangat banyak, dan kemungkinan juga tidak berdiri sendiri. Untuk membuktikannya harus dilakukan test satu persatu. Tentunya sangat memakan biaya, tenaga, dan waktu. Karena itu, yang dianjurkan untuk melakukan test adalah mereka yang mengalami ABORTUS HABITUALISlah yang menjalaninya. Abortus habitualis adalah keguguran sebanyak tiga kali berturut-turut.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka bisa saja suatu hal yang dulu disangka sebagai penyebab abortus, ternyata tidak terbukti. Atau sebaliknya. Dan makanan atau aktivitas sehari-hari seperti naik tangga, naik motor, atau naik apa saja ternyata SAMA SEKALI TIDAK MENJADI PENYEBAB.

Berikut ini adalah penyebab-penyebab tersebut :

1. FAKTOR KROMOSOM. Lebih dari 80% abortus terjadi pada
trimester ke-1, dan 50% nya disebabkan oleh kelainan kromosom,
bisa dari pihak ibu maupun pihak ayah. Kelainan kromosom juga
meningkat seiring dengan peningkatan usia ibu.
2. PERKEMBANGAN ABNORMAL, dari mudigah, janin dalam tahap
awal.
3. INFEKSI, misalnya bakterial vaginosis, infeksi herpes simpleks, atau
mikoplasma.
4. KELAINAN HORMON. Misalnya diabetes mellitus atau hipotiroid.
5. KEKURANGAN HORMON PROGESTERON.
6. Pemakaian obat dan faktor lingkungan, seperti MEROKOK atau
menjadi PEROKOK PASIF, konsumsi ALKOHOL, konsumsi
KAFEIN dalam jumlah besar.
7. Paparan RADIASI
8. PAJANAN ZAT BERBAHAYA seperti : Nitrogen Oksida, Arsenik,
Timbal, Formaldehid, Benzena, Etilen Oksida.
Sebaliknya, medan elektromagnetik, atau gelombang
ultrasonografi tidak terbukti meningkatkan risiko abortus.
9. Faktor IMUNOLOGIS
10. KELAINAN DARAH, terutama trombofilia dan sindroma antifosfolipid
11. TRAUMA pada daerah perut. Keguguran dipicu oleh kematian
mudigah terlebih dahulu.
12. CACAT dan kelainan bentuk rahim
13. SERVIKS INKOMPETEN. Mulut rahim tidak menutup dengan
sempurna sehingga buah kehamilan keluar. Biasanya terjadi pada
trimester 2 dan janin kecil dilahirkan hidup. Terapinya adalah
dengan melakukan pengikatan mulut rahim

Sumber : drprita.multiply.com

 149 total views,  1 views today