Kata dementia merupakan istilah yang menjelaskan keadaan penurunan yang cukup serius dalam fungsi mental, seperti memori, bahasa, orientasi, visuospasial dan penilaian (fungsi eksekutif) yang mengganggu kemampuan aktivitas harian dan kegiatan sosial. Penyakit Alzheimer adalah salah satu penyebab demensia, tetapi beberapa penyakit lainnya juga bisa menyebabkan demensia.

Untuk menegakkan diagnosa memerlukan waktu paling sedikit enam bulan gejala tersebut berlangsung. Khususnya pada tahap lanjut, orang yang terkena demensia akan kehilangan orientasi waktu (tidak tahu hari, bulan dan tahun), kehilangan orientasi tempat (tidak mengetahui dimana berada) dan kehilangan orientasi orang/personal (tidak mengenal siapa yang berada di sekelilingnya).

Domain kognitif terdiri dari :

  1. Atensi

–       Merupakan kemampuan untuk memusatkan perhatian pada suatu stimulasi spesifik dan untuk mengabaikan stimulus lainnya yang tidak perlu (fokus atensi).

–       Memungkinkan seseorang berkonsentrasi dan dapat berpindah-pindah topik, namun dapat kembali pada topik awal.

–       Mempertahankan respon perilaku selama aktivitas yang berlanjut dan berulang.

  1. Memori

–       Proses mental yang memungkinkan individu untuk menyimpan informasi untuk nantinya dapat dipanggil kembali (recall memory).

  1. Fungsi eksekutif

–       Terdiri dari kapasitas yang memungkinkan seseorang untuk terlibat sukses dalam perilaku mandiri, beraktivitas yang bertujuan, melayani diri sendiri.

–       Proses menyatukan dan mengkoordinasikan informasi untuk tujuan, seperti mengambil keputusan dan termasuk keterampilan seperti fleksibilitas mental dan respon inhibisi/penghambatan/pengendalian.

  1. Bahasa

–       Beberapa aspek bahasa harus disaring selama pengujian kognitif, terdiri dari :

  • Fungsi kelancaran berbicara
  • Pengulangan kombinasi kata/kalimat
  • Pemahaman
  • Penamaan
  • Membaca dan menulis
  1. Fungsi visuospasial

–       Tugas konstruksi sangat berguna dalam mendeteksi penyakit otak organik dan harus dimasukkan dalam setiap pemeriksaan neurokognitif, kemampuan konstruksional memerlukan fungsi kognitif nonverbal yang complex dan terdapat pada berbagai daerah otak, yaitu kortex lobus frontal, parietal dan oksipital.

–       Untuk menguji kemampuan visuokonstruksi pada skrining yaitu menyalin desain, misalnya gambar pentagon saling bertumpu atau segi enam, kubus, jam.

STATUS PEMERIKSAAN MENTAL

Pemeriksaan status mental merupakan bagian dari pemeriksaan neurologis yang menilai kapasitas mental saat melalui evaluasi penampilan, suasana hati, persepsi (misalnya delusi, halusinasi) dan semua aspek kognisi (misalnya perhatian, orientasi, memori).

Beberapa standar pemeriksaan status mental memungkinkan kuantifikasi gangguan kognitif, baisanya menghasilkan skor komposisi tunggal mencerminkan keparahan penyakit.

Status pemeriksaan mental yang paling banyak digunakan di neurologi perilaku dan deteksi demensia adalah “Mini Mental Status Examination (MMSE)”.

Sumber : Pemeriksaan Kognitif Pada Deteksi Dini Demensia oleh dr. Silvia F. Lumempouw, Sp.S (K)

 193 total views,  1 views today